Mulai dari tim dari perusahaan besar hingga perseorangan, aktivasi brand ada di mana-mana. Strategi personal branding mulai banyak diterapkan oleh berbagai kalangan orang, terutama oleh para pengelola bisnis. Itu tentunya bukan tanpa alasan, aktivasi brand bisa membawa Anda naik ke puncak karir atau bahkan menghasilkan peningkatan penjualan bagi bisnis Anda. Kenali apa itu personal branding, bagaimana cara membangunnya dan siapa saja sosok yang telah sukses mengaktivasi branding dirinya. Baca lebih lanjut artikel ini!
Apa itu Personal Branding?
Personal branding adalah bagaimana Anda membangun dan mempromosikan apa yang Anda perjuangkan. Mungkin Anda lebih sering mendengar penggunaan istilah brand pada merek-merek ternama semacam Apple. Namun brand activation/ aktivasi brand bisa Anda terapkan juga pada diri Anda. Personal branding merupakan kombinasi unik dari keterampilan dan pengalaman yang menjadikan Anda sebagai sosok yang sekarang ada. Personal branding juga bisa jadi pembeda Anda di antara milyaran sosok profesional lainnya di sekitar Anda.
Mengapa Harus Personal Branding?
Kebanyakan orang menganggap personal branding itu terlalu makan waktu dan bahkan sebagian orang bilang, personal branding itu tidak penting. Memang benar bahwa demi membangun branding diri Anda, Anda perlu menghabiskan banyak waktu. Namun, anggapan bahwa personal branding itu tidak penting sebenarnya salah. Mengapa?
Anda tentunya telah melihat bahwa di era digital ini, tantangan karir/bisnis tak lagi sama . Sebuah bisnis saja memerlukan website yang meyakinkan audience untuk dapat dipercaya sebagai brand bagus yang menyediakan produk/jasa yang bagus juga.
Begitu juga dengan nilai diri Anda di mata para pencari pekerja. Tentunya, mereka melihat representasi online Anda sebagai bahan pertimbangan seleksi apakah Anda layak menjadi kandidat pekerja ataukah tidak. Mereka mungkin saja melakukan penyaringan tahap awal dengan melihat seluruh profil Anda yang tersebar secara online.
Menurut sebuah badan konsultasi karir CareerBuilder, “Lebih dari setengah atasan/pemilik bisnis tidak mau memperkerjakan calon-calon kandidat pekerja potensial tanpa representasi online yang baik”. Selain itu, “Lebih dari separuh konsumen lebih memilih untuk berbisnis dengan freelancer/perusahaan karena suatu kehadiran online yang kuat dan positif”.
Jadi, jika Anda tidak mulai dari sekarang untuk mengelola reputasi online Anda dengan sebaik-baiknya, kemungkinan besar, Anda akan secara berkala kehilangan peluang bisnis maupun karir Anda. Ingat, ini era digital. Tantangan-tantangannya bukan lagi sekadar perkara seberapa mampu Anda menguasai suatu bidang, tapi bagaimana Anda merepresentasikannya secara global lewat dunia online.
Rata-rata orang kini berpindah-pindah kerja setiap 2-3 tahun. Menurut para pakar, diperkirakan ada 40% dari tenaga kerja yang akan berubah haluan menjadi pekerja freelance secara masif di tahun 2020. Ini menunjukkan bagaimana personal branding yang bagus menjadi semakin krusial dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, kalaupun Anda sudah sukses sebagai pebisnis sekalipun, personal branding Anda menjadi semakin penting untuk dikelola.
Menurut penelitian terbaru dari Weber Shandwick, ada beberapa poin penting yang perlu Anda garisbawahi dan tindaklanjuti:
- Para eksekutif global mengaitkan 45% reputasi perusahaan mereka dengan reputasi CEO dari perusahaan mereka
- Reputasi CEO diyakini sebesar 77% memainkan peranan penting dalam menarik karyawan baru untuk berkontribusi ke perusahaan mereka, dan juga diyakini sebesar 70% memengaruhi motivasi karyawan untuk tetap loyal pada perusahaan
Jadi, bagaimana interaksi online si CEO ini berkaitan erat dengan kesuksesan brand perusahaannya.
Lagipula, sejujurnya, tak ada resiko buruk yang harus Anda tanggung ketika Anda ingin mengusahakan personal branding Anda. Ketika, Anda merasa membangun personal branding ini menjenuhkan dan sudah seperti pekerjaan saja, ingat bagaimana dampak positif yang bisa Anda dapat nantinya. Inilah mengapa, jika Anda sedang bekerja bagi sebuah perusahaan, doronglah atasan/CEO Anda untuk melakukan personal brand avtivation sesegera mungkin.
‘Who Knows You?’
Sudah bukan jamannya lagi kita menanyakan, “Siapa yang kita kenal?”
Sekarang adalah saatnya kita bertanya, “ Siapa yang mengenal kita?”
Sementara, Personal Brand adalah merek kita. Sebuah personal brand adalah kekuatan kita. Semakin kuat nilai dari brand yang dimiliki, semakin besar pula kekuatan kita.
Saya coba menjelaskan bagaimana kita dapat membangun personal brand. Tidak perlu mahasiswa komunikasi atau marketing untuk memahaminya, I think, let me begin :
1. Personal Brand is about perception and hope
Personal Branding bisa diartikan persepsi atau emosi yang dimiliki seseorang mengenai kita. Personal branding dapat juga diartikan harapan yang tercipta dalam pikiran audien sasaran. So, cari keunggulan atau kualitas yang sudah diakui, paling tidak oleh komunitasmu atau nilai-nilai yang menurut orang lain dimiliki olehmu. Mulailah dari pengakuan yang kecil itu.
Atau, kenapa tidak kita ciptakan sendiri persepsi itu? Menciptakan personal brand berarti pula mempengaruhi cara orang lain memandang diri kita. So, bangun persepsi positif tentang dirimu.
2. Find your strength and passion!
Personal branding mampu memperlihatkan keistimewaan dan keunggulan kita dalam bidang tertentu. Personal branding adalah cerminan dari kemampuanmu, keunggulanmu, serta reputasimu. So, carilah apa yang menjadi bakat, minat, atau keahlianmu. Bisa dimulai dari mengingat penghargaan-penghargaan yang pernah kamu dapat mungkin? atau bidang yang sedang kamu tekuni?
3. Be Unique, be different, be skilled?
Percayalah bahwa setiap orang itu unik. Keunikan itu menjadi modal dasar membangun personal brand yang kuat. Kembangkan keunikan itu secara tepat, maka kita akan terlihat otentik, berbeda dengan yang lain dan menjadi menarik.
Apa yang membedakan Tukul dengan pelawak lainnya? Mereka sama-sama bisa mengocok perut, tetapi justru karakter Tukul yang tampak ‘ndeso’ itulah yang menjadi kekuatannya. Padahal kalau kita mengenal sosoknya, kita akan kagum dengan kecerdasannya sebagai entertaint loh! Atau ‘jeng Kelin’ yang berhasil dihidupkan oleh Nictagina dengan karakter jengkelinnya?
Atau bila kita masih kesulitan menemukan keunikan kita, tidak ada jalan yang lebih ampuh dalam mempromosikan personal brandingmu , selain dengan menunjukkan dirimu adalah seorang ahli di bidangmu. Misalnya, dengan menulis artikel yang menunjukkan pengetahuan yang luas dalam bidang yang kamu tekuni.
4. Be honest and build the positive one
Tidak harus punya bakat dan keahlian. Karakter kita bisa menjadi tool kita. Bangun brand yang membuat kita dikenal sebagai orang yang terbuka, ramah, dan suka membantu, misalnya. Kita tidak ingin dikenal dengan karakter yang buruk, bukan?
Contohnya, Mother Theresa yang dikenal sebagai penolong orang miskin dan berkepribadian layaknya orang suci.
Tentu saja ini harus dilakukan dengan tulus dan jujur, karena bila kita memaksakan diri untuk me-make up kepribadian kita, cepat atau lambat orang juga akan mengetahuinya.
Personal branding adalah bagaimana kita bahagia dengan diri kita. Fokus pada bahagia dalam membantu orang lain dan yakinlah kamu akan membangun personal brand yang positif. Jujurlah pada diri kita dan komunitas kita, be consistent!
5. Grab your chance and challenge!
Satu yang penting dalam membangun personal brand adalah berani mengambil berbagai peluang dan tantangan. Ada tantangan tentu harus berani ambil resikonya. Resiko? Di awal membangun personal brand akan dibutuhkan banyak waktu untuk berkonsentrasi pada bidang yang kita minati atau karakter yang kita bangun. Sebagian harus mengorbankan profesi awalnya dan 100% terjun ke bidang yang diminatinya, jika brand yang diinginkan berkaitan dengan suatu keahlian tertentu.
6. Promote yourself!
Punya personal brand yang jempol saja tidaklah cukup. Kamu harus membuat orang lain tahu bahwa kamulah pemiliknya. Sayangnya, masih banyak dari kita yang malu mempromosikan diri kita. Masih ragu dengan kemampuan kita. Misalnya, kita punya kemampuan menulis, karena kita tidak yakin dengan kemampuan kita sendiri, akhirnya tulisan itu tidak kita promosikan, tidak terbaca oleh orang lain, atau hanya untuk konsumsi pribadi. Coba seandainya kita promosikan tulisan ini dan ternyata ada editor, penerbit, atau pencari bakat (emangnya artis?hehe) yang membaca tulisanmu, mungkin saja bisa mengubah nasibmu, who knows?
7. Don’t Wait!
Mulailah membangun personal brandmu sekarang juga. Jangan ditunda lagi. Tentu saja membangun personal brand bukan hal mudah. Tidak pula instan. Dibutuhkan kerja keras, pembelajaran, dan hasrat untuk menjalaninya. Yang pasti butuh ketelatenan yang luar biasa. Semakin dini membangun personal brand semakin bagus, bukan?
8. Share It!
Suatu personal brand diciptakan untuk dibagi, bukan untuk ditimbun.Ini adalah asset yang akan semakin berkembang bila makin banyak digunakan, terutama untuk menolong komunitasmu. Semakin banyak digunakan untuk membantu, maka akan semakin kuat brand itu dan semakin dikenal.
9. Be patient!
Tidak ada keberhasilan instant! Di antara banyaknya kompetisi bakat yang bisa membuat orang jadi beken dengan instantnya, sepertinya kita perlu tanamkan pengertian bahwa tidak ada keberhasilan instant. Semua butuh ketekunan, ketelatenan, dan kerja keras. Pemenang kompetisi bakat di TV pun akan cepat tenggelam bila tidak pandai-pandai mempertahankan reputasi dan meningkatkan bakatnya.
Personal brandingpun butuh waktu, dari saat membangun hingga akhirnya dikenal khalayak, kecuali kita punya satu faktor, luck! Seorang Iwan Fals saja butuh waktu panjang dan hidup yang tidak mudah hingga memiliki banyak penggemar seperti sekarang.
10. Be CEO of yourself!
You are the CEO of your self. How come? Karena kita pribadilah yang mampu mengembangkan dan mempertahankan personal branding itu. Segala reputasi, citra dari personal brand ini bergantung dari diri kita. Kendali ada pada kita. Kita adalah pelaku, creator, pengembang, public relation, dan marketing officer bagi personal brand kita.
So, build your personal brand, then let them say..hey..I know You!
Cara Membangun Personal Branding
Ada 3 tahapan yang harus Anda lalui dalam membangun personal branding. Berikut adalah ketiganya, kami jelaskan secara sederhana agar mudah Anda praktikkan!
- Audit hasil penelusuran online Anda. Coba ketik keyword berupa nama Anda pada mesin telusur semacam Google dan lihat hasil pencarian yang muncul. Jika ada hasil yang telusur yang tampak tak profesional atau bahkan tak layak ditampilkan (terkait perilaku asusila, perilaku mabuk, perilaku menyinggung SARA) bagi publik, silakan hapus/deactivate atau lakukan berbagai tindakan lain agar konten tersebut tak muncul lagi di Search Engine Page Result (SERP).
- Bagikan konten-konten terkait bidang Anda untuk memperlihatkan spesialisasi Anda. Tunjukkan visi dam misi positif Anda. Tonjolkan juga secara halus pencapaian yang telah Anda raih.
- Tingkatkan interaksi sosial Anda secara online dengan para audiens Anda. Sapa dan beri apresiasi pada orang-orang yang menjadi target audiens Anda. Aktiflah berkomentar pada konten-konten yang dibagikan para profesional di bidang Anda. Usahakan untuk memancing diskusi lebih lanjut di setiap posting yang Anda bagikan. Hal ini menunjukkan bagaimana Anda dapat berinteraksi dengan baik dengan publik.
- Terkait penggunaan nama bagi setiap akun media online, gunakan satu nama asli dan lengkap secara konsisten. Anda tentunya tak mau membingungkan orang-orang yang ingin melakukan penelusuran terhadap kehadiran online Anda.
- Jika Anda mengelola website, tulis/buatlah konten-konten yang terkait dengan keahlian Anda. Semakin relevan topiknya, semakin baik kredibilitas Anda di mata audiens. Kepercayaan mereka terhadap kemampuan Anda bisa meningkat. Tapi, cobalah untuk melakukan sorotan terhadap data-data atau fakta-fakta yang ada. Opini sekalipun perlu didukung oleh data dan fakta.
- Miliki banyak akun media online dan kelola semuanya secara rutin. Terutama, jika Anda merupakan seseorang yang sedang mencari pekerjaan, milikilah akun representasi karir profesional semacam LinkedIn. Gunakan keyword/kata-kata kunci pendukung yang bisa memudahkan perekrut kerja dalam menemukan profil Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apresiasikan partisipasi anda dengan like atau komentar setelah mendownload laman ini. Terima kasih atas partisipasinya.